1. Temukan huruf "C" di bawah. Jangan gunakan bantuan cursor.
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO COOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
2. Jika anda telah menemukan huruf "C", sekarang temukan angka "6" di bawah.
9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999
9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999
9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999
9999699999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999
9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999
9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999
3. Sekarang temukan huruf "N" di bawah. Ini agak lebih sulit.
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MNMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMM
4.. Sekarang temukan huruf "O" di bawah. Ini agak lebih sulit.
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQOQ QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
5. Sekarang temukan huruf "I" di bawah. Ini agak lebih sulit.
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLI
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
--------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- -----
Ini bukan gurauan,
Jika anda bisa melewati 3 test ini, maka anda bisa batalkan rencana kunjungan ke ahli neurologi
Otak anda masih baik dan jauh dari penyakit Alzheimer. Selamat !
For your info
Alzheimer
atau kepikunan merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak
yang kompleks dan progresif. Penyakit Alzheimer bukannya penyakit
menular. Penderita Alzheimer mengalami keadaan penurunan daya ingat yang
parah sehingga penderita akhirnya tidak lagi mampu mengurus dirinya
sendiri.
Alzheimer tergolong sebagai salah satu jenis dementia
yang ditandai dengan melemahnya kemampuan bercakap, kemampuan berpikir
sehat, daya ingat, kemampuan mempertimbangan, adanya perubahan
kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat
membebani penderita dan juga anggota keluarga yang perlu menjaga dan
merawatnya. Menurunnya fungsi ingatan juga memengaruhi fungsi
intelektual dan sosial penderitanya.
Sumber penyakit ini belum
diketahui dengan pasti, tetapi bukan karena proses penuaan. Sebagian
ilmuwan memperkirakan bahwa kepikunan ini berkaitan dengan pembentukan
dan perubahan sel-sel saraf yang normal menjadi semacam serat.
Resiko
untuk mengidap Alzheimer meningkat seiring dengan pertambahan usia.
"Pada usia sekitar 65 tahun, seseorang berisiko lima persen untuk
menderita penyakit ini dan risiko ini meningkat dua kali lipat setiap
lima tahun,"menurut Ahli Psikogeriatrik, Kantor Pengobatan Psikologi,
Fakultas Pusat Pengobatan Universitas Malaya (PPUM), Dr. Esther
Ebeenezer. Meskipun kepikunan seringkali dikaitkan dengan usia lanjut,
namun terbukti bahwa penderita Alzheimer yang pertama diidentifikasi
adalah seorang perempuan berusia awal 50 tahunan.
Sejarah Alzheimer
Penyakit
ini ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907 ini, dinamakan
Alzheimer sesuai nama penemunya. Alzheimer menemukan bahwa syaraf otak
penderita Alzheimer tidak hanya mengerut, bahkan dipenuhi gumpalan
protein luar biasa yang disebut plak amiloid dan serat yang
berbelit-belit (neuro fibrillary). Amiloid protein yang membentuk
sel-sel plak protein tersebut, dipercaya menyebabkan perubahan kimia
otak. Musnahnya sel-sel saraf ini menyebabkan syaraf otak yang berfungsi
menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron lain terpengaruh.
Meskipun
sudah ditemukan hampir satu abad yang lalu, Alzheimer tidak seterkenal
penyakit yang lain seperti hipertensi, Sindrom Pernafasan Akut Parah
(SARS) atau pun penyakit jantung. Mungkin karena gejala penyakit
Alzheimer tidak segera terlihat, berbeda dengan hipertensi yang dapat
dipantau melalui pemeriksaan tekanan darah. Penyakit Alzheimer tidak
terdeteksi karena adanya anggapan bahwa sering lupa adalah hal yang
wajar dialami orang berusia lanjut karena faktor usia. Padahal mungkin
saja "sering lupa" tersebut merupakan tanda awal penyakit Alzheimer.
Penyakit
Alzheimer menjadi lebih dikenal secara meluas setelah mantan Presiden
Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan mengemukakan keadaan dirinya
dalam suratnya yang tertanggal 5 November 1994. Penelitian klinis
terbaru menunjukkan bahwa konsumsi suplemen asam lemak omega-3 dapat
memperlambat laju penurunan fungsi kognitif penderita alzheimer ringan.
Gejala dan tingkat keparahan penyakit:
Pada
taraf ringan gejalanya dapat berupa: lupa dimana menyimpan kunci, lupa
mengambil uang kembalian, lupa mau membeli apa di toko, lupa nomor
telepon atau tidak ingat mana obat yang setiap hari biasa dimakan.
Pada
tingkat menengah: penderita misalnya, lupa mencampurkan gula dalam
minuman, garam dalam masakan atau lupa bagaimana cara mengaduk gula di
dalam gelas.
Pada tingkat yang parah, penderita sudah tidak
mampu melakukan hal-hal mendasar seperti mengurus diri sendiri, tidak
lagi mengenali keadaan sekitar rumahnya, tidak mengenali rekan-rekan
atau anggota keluarga terdekat.
Penderita Alzheimer dapat menjadi
agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi
yang pernah diminatinya. Penderita tingkat menengah atau parah dapat
menunjukkan tingkah laku aneh, seperti menjerit, terpekik atau mengikuti
orang ke mana saja, bahkan walau orang tersebut ke WC.
Selain
itu, penderita dapat juga mengalami semacam halusinasi seperti mendengar
suara atau bisikan halus, atau melihat bayangan menakutkan. Penderita
juga kadangkala berjalan mondar mandir tanpa tujuan dan pola tidur
mereka juga berubah. Penderita biasanya akan lebih banyak tidur di siang
hari dan terus terjaga pada malam hari.
Keadaan tersebut secara
tidak langsung memberi tekanan mental kepada perawat atau anggota
keluarga yang harus waspada menjaga penderita selama '36 jam' sehari.
Kebanyakan
penderita Alzheimer meninggal dunia akibat radang paru-paru atau
pneumonia karena mereka tidak dapat melakukan berbagai aktivitas fisik
lainnya.
Yang menyedihkan, adalah bahwa orang yang sakit itu sendiri
tidak memahami apa yang terjadi pada diri mereka dan memerlukan bantuan
orang lain. Berita buruknya penyakit Alzheimer ini, tidak dapat
disembuhkan. Tetapi, gejalanya masih dapat dikendalikan dengan
obat-obatan. Obat-obatan yang diberi pada tingkat awal, dapat membantu
ingatan penderita seperti fungsi kognitif, aktivitas dan tingkah laku
sehari2.
Prevalensi
Sekitar tahun 1950-an diperkirakan
sekitar 2,5 juta warga dunia menderita penyakit ini. Pada tahun 2003
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan lebih dari satu milyar
orang yang berusia di atas 60 tahun atau 10 persen penduduk dunia
menderita Alzheimer. Peningkatan jumlah penderita Alzheimer berkaitan
dengan meningkatnya jumlah warga dunia yang berusia lanjut, dan semakin
panjangnya usia atau masa hidup warga dunia. Usia hidup perempuan
meningkat hingga mencapai usia 80 tahun dan laki-laki mencapai usia 75
tahun. Selain itu, faktor pemeliharaan kesehatan yang semakin baik dan
menurunnya tingkat kelahiran.
Orang yang berisiko menderita Alzheimer:
* Penderita hipertensi dengan usia di atas 40 tahun
* Penderita diabetes
* Kurang berolahraga
* Kadar kolesterol yang tinggi
* Faktor keturunan - memiliki keluarga yang menderita Alzheimer pada usia 50-an.
No comments:
Post a Comment